Friday, April 22, 2011

PLC Omron CJ1M


            1. CPU PLC Omron CJ1M-CPU 11

CJ1M-CPU11 merupakan bagian yang berfungsi sebagai Control Processing Unit dari PLC Omron seri CJ. CJ1M-CPU11 memiliki kapasitas memori 5 Ksteps dan mempunyai hingga 160 I/O point. CJ1M-CPU11 ini digunakan untuk aplikasi sederhana dan tidak begitu kompleks karena keterbatasan memori. Untuk komunikasi CJ1M-CPU11 ini dengan komputer digunakan komunikasi serial RS-232. Kemudian untuk pemrograman leader diagramnya digunakan software CX-Programmer.


Gambar. CPU PLC Omron CJ1M-CPU11

2.  Input PLC Omron CJ1M-ID211

CJ1W-ID211 merupakan bagian yang berfungsi sebagai modul input PLC. CJ1M-ID211 ini merupakan modul digital input karena modul ini memiliki spesifikasi untuk sinyal-sinyal digital dan tidak dapat digunakan untuk sinyal analog. CJ1M-ID211 memiliki I/O point 16 input, dan memiliki input voltage dan current 24 VDC dan 7 mA.




Gambar. Input PLC Omron CJ1M-ID211

3.  Output PLC Omron CJ1M-OD211

CJ1M-OD211 merupakan bagian yang berfungsi sebagai modul output PLC. CJ1M-OD211 hanya bekerja menerima hasil keluaran instruksi dari CPU unit berupa ON/OFF untuk mengontrol device eksternal. CJ1M-OD211 terdiri dari 16 output point serta memiliki Rated Voltage 12 – 24 VDC dan memiliki Maximum Load Current 0.5 A/point dan 5 A/unit. 


Gambar. Output PLC Omron CJ1M-OD211

4. Power Supply PLC PLC Omron CJ1M-PA202

CJ1M-PA202 merupakan bagian yang berfungsi sebagai power supply untuk unit CPU. CJ1M-PA202 memiliki spesifikasi supply tegangan 110 – 240 VAC dan memiliki total konsumsi daya kurang lebih 14 W. 


Gambar. Power Supply PLC Omron CJ1M-PA202

Read More >>

Programmable Logic Control (PLC)




Programmable Logic Controller (PLC) pada dasarnya adalah sebuah komputer yang khusus dirancang untuk mengontrol suatu proses atau mesin. Proses yang dikontrol ini dapat berupa regulasi variabel secara kontinyu seperti pada sistem-sistem servo atau hanya melibatkan kontrol dua keadaan (On/Off) saja tapi dilakukan secara berulang-ulang seperti umum kita jumpai pada mesin pengeboran, sistem konveyor, dan lain sebagainya. 

Penggunaan PLC di bidang perindustrian membuat PLC memiliki beberapa karakteristik, antara lain :

1.    Kokoh dan dirancang untuk tahan terhadap getaran, suhu, kelembaban dan kebisingan.
2. Interface untuk input dan output telah tersedia secara built-in di dalamnya.
3.    Mudah diprogram dan menggunakan bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan sebagian besar berkaitan dengan operasi-operasi logika dan penyambungan (switching).
4. Dapat menangani input dan output dalam jumlah besar dan dalam bentuk sinyal analog maupun digital.

Komponen-komponen Pada PLC Pada kenyataannya merupakan suatu mikrokontroller yang digunakan untuk keperluan industri. PLC dapat dikatakan sebagai suatu perangkat keras dan lunak yang dibuat untuk diaplikasikan dalam dunia industri.

Secara umum PLC memiliki bagian-bagian yang sama dengan komputer maupun mikrokontroler, yaitu CPU, Memori dan I/O. Susunan komponen PLC dapat dilihat pada gambar berikut :


      

      Blok Diagram PLC

 Komponen-komponen pada PLC adalah Sebagai Berikut :

 1. Central Processing Unit (CPU)

          Unit processor atau Central Processing Unit (CPU) adalah CPU merupakan bagian utama dan merupakan otak dari PLC. CPU ini berfungsi untuk melakukan komunikasi denngan PC atau Consule, interkoneksi pada setiap bagian PLC, mengeksekusi program-program, serta mengatur input dan ouput sistem                                                   
Fungsi dari CPU adalah mengatur semua proses yang terjadi di PLC. Ada tiga komponen utama penyusun CPU ini.


                 Blok Diagram CPU Pada PLC

    ·            Power Supply

    Catu daya (power supply) digunakan untuk memberikan tegangan pada PLC. Tegangan masukan pada PLC biasanya sekitar 24 VDC atau 220 VAC. Pada PLC yang besar, catu daya biasanya diletakkan terpisah.

Catu daya tidak digunakan untuk memberikan daya secara langsung ke input maupun output, yang berarti input dan output murni merupakan saklar. Jadi pengguna harus menyediakan sendiri catu daya untuk input dan output pada PLC. Dengan cara ini maka PLC itu tidak akan mudah rusak.

·            Processor

      Processor adalah bagian yang mengontrol supaya informasi  tetap jalan dari bagian yang satu ke bagian yang lain, bagian ini berisi rangkaian clock, sehingga masing-masing transfer informasi ke tempat lain tepat sampai pada waktunya, Perangkat pemrograman dipergunakan untuk memasukan program yang dibutuhkan ke dalam memori. PLC sekarang kebanyakn sudah menggunakan program melalui software untuk memasukan program yang dibuat ke dalam PLC

·            Memori

      Memori merupakan tempat penyimpanan data sementara dan tempat menyimpan yang harus di jalankan, diman program tersebut hasil terjemahan dari ladder diagram yang di buat oleh user. Sistem memori pada PLC juga mengarahkan pada technologi flash memory. dengan menggunakan flash memory maka akan sangat mudah bagi pengguna untuk melakukan programming maupun reprogramming secara berulang-ulang. 
Sistem memori dibagi dalam blok-blok dimana masing-masing blok memiliki fungsi sendiri-sendiri. Beberapa bagian dari memori digunakan untuk menyimpan status dari input dan output, sementara bagian memori yang lain digunakan untuk menyimpan variable yang digunakan pada program seperti nilai timer dan counter.PLC memiliki suatu rutin kompleks yang digunakan untuk memstikan memori PLC tidak rusak. Hal ini dapat dilihat lewat lampu indikator pada PLC.


 Terdapat beberapa elemen memori di dalam sistem PLC :




  • Read-Only Memory (ROM) adalah memori non-volatile yang hanya bisa di program hanya sekali saja. Memori jenis ini tidak fleksibel dan kurang popular di bandingkan jenis-jenis memori lainnya.
  • Random- Access Memory (RAM) adalah memori yang bisa di gunakan untuk menyimpan program dari user dan data-data tertentu. Data- data yang tersimpan di memori ini akan hilang bila sumber tenaganya diambil. Masalah ini dapat diatasi dengan menambahkan baterai sebagai back up tenaga daripada RAM.
  • Erasable Programmable Read Only Memory (EPROMadalah memori yang dapat menyimpan data sama halnya dengan ROM. Data- data yangtersimpan di memori ini dapat di hapus dengan menambahkan sinar ultraviolet. Untuk memogram ulang memori ini di butuhkan sebuah perangkat PROM writer.
  • Electrically Erasable Programmable Read Only Memory (EEPROM) adalah memori yang mengkombinasikan akses fleksibilitas dari RAM dan non-volatile ROM jadi satu. Data- data yang diisikan ke memori ini dapat di hapus dan di program ulang secara elektrik. Tetapi memori ini mempunyai siklus tulis dan hapus yang terbata



2. Rangkaian Input PLC


        Adalah Merupakan bagian yang menerima sinyal elektrik dari sensor atau komponen lain dan sinyal itu dialirkan ke PLC untuk diproses. Ada banyak jenis modul input yang dapat dipilih dan jenisnya tergantung dari input yang akan digunakan. Jikainput adalah limit switches dan pushbutton dapat dipilih kartu input DC. Modul input analog adalah kartu input khusus yang menggunakan ADC (Analog to Digital Conversion) dimana kartu ini digunakan untuk input yang berupa variable seperti temperatur, kecepatan, tekanan dan posisi. Pada umumnya ada 8-32 input point setiap modul inputnya. Setiap point akan ditandai sebagai alamat yang unik oleh prosesor

3. Rangkaian Output PLC

      Adalah bagian PLC yang menyalurkan sinyal elektrik hasil pemrosesan PLC ke peralatan output. Besaran informasi / sinyal elektrik itu dinyatakan dengan tegangan listrik antara 5 – 15 volt DC dengan informasi diluar sistem tegangan yang bervariasi antara 24 – 240 volt DC mapun AC. Kartu output biasanya mempunyai 6-32 output point dalam sebuah single module. Kartu output analog adalah tipe khusus dari modul output yang menggunakan DAC (Digital to Analog Conversion). Modul output analog dapat mengambil nilai dalam 12 bit dan mengubahnya ke dalam signal analog. Biasanya signal ini 0-10 volts DC atau 4-20 mA. Signal Analog biasanya digunakan pada peralatan seperti motor yang mengoperasikan katup dan pneumatic position control devices.Bila dibutuhkan, suatu sistem elektronik dapat ditambahkan untuk menghubungkan modul ini ke tempat yang jauh. Proses operasi sebenarnya di bawah kendali PLC mungkin saja jaraknya jauh, dapat saja ribuan meter

Read More >>

SCADA



SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) adalah suatu sistem yang dapat melakukan pengawasan, pengendalian dan akuisisi data terhadap sebuah Miniatur Seiring dengan perkembangan komputer yang pesat beberapa dekade terakhir, maka komputer menjadi komponen penting dalam sebuah sistem SCADA modern. Sistem ini menggunakan komputer untuk menampilkan status dari sensor dan aktuator dalam suatu miniatur alat, menampilkannya dalam bentuk grafik, menyimpannya dalam database, bahkan menampilkannya melalui situs web. Umumnya komputer ini terhubung dengan sebuah pengendali (misal : PLC) melalui sebuah protokol komunikasi tertentu (misal : serial communication).

Bagian – bagian SCADA yaitu :

      1.   Sensor dan aktuator (Field Device)
      2.   Remote Terminal Unit / PLC 
         (Programmable Logic Controller)
      3.  Sistem Komunikasi
      4.  Master Terminal Unit




Gambar 2.1 Bagian sistem SCADA

  
Berikut ini penjelasan dari bagian-bagian SCADA :

1.             Sensor dan aktuator (Field device)

Bagian ini adalah plant yang ada di lapangan yang terdiri dari obyek yang memiliki berbagai sensor dan aktuator. Sensor merupakan sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan fisik atau kimia. Variabel keluaran dari sensor yang dirubah menjadi besaran listrik disebut transduser. Nilai sensor dan aktuator inilah yang umumnya diawasi dan dikendalikan supaya obyek/plant berjalan sesuai dengan keinginan pengguna.

2.             Remote Terminal Unit (RTU)

RTU Merupakan unit-unit komputer kecil (mini), maksudnya sebuah unit yang dilengkapi dengan sistem mandiri seperti sebuah komputer, yang ditempatkan pada lokasi dan tempat-tempat tertentu di lapangan. RTU bertindak sebagai pengumpul data lokal yang mendapatkan datanya dari sensor-sensor dan mengirimkan perintah langsung ke peralatan di lapangan. Pada sistem SCADA RTU berbeda dari Programmable Logic Controller (PLC) dalam RTU lebih cocok untuk telemetri geografis yang luas, yang sering menggunakan komunikasi nirkabel, sementara PLC lebih cocok untuk daerah kontrol (plant, jalur produksi, dll) di mana sistem menggunakan media fisik untuk kontrol. Dalam sistem basic SCADA umumnya digunakan PLC sebagai sebagai pengganti RTU.

3.             Sistem Komunikasi.

Sistem komunikasi SCADA diperlukan untuk menghubungkan antara MTU dengan RTU. Pada awalnya komunikasi data melaui radio, modem atau jalur kabel serial khusus. Saat ini data-data SCADA dapat disalurkan melalui jaringan Ethernet atau TCI/IP. Untuk alasan keamanan, jaringan komputer SCADA adalah jaringan komputer local (LAN – Local Area Network) tanpa harus mengekspos data-data penting di internet. Komunikasi SCADA diatur melalui suatu protocol, jika zaman dahulu digunakan protocol khusus yang sesuai dengan produsen SCADA-nya, namun sekarang sudah ada beberapa standar protokol yang ditetapkan, sehingga tidak perlu khawatir dengan masalah kebocoran komunikasi lagi.
Karena kebanyakan sensor dan relay kontrol hanyalah peralatan listrik yang sederhana, alat-alat tersebut tidak bisa menghasilkan atau menterjemahkan protokol komunikasi. Dengan demikian dibutuhkan RTU yang menghubungkan antara sensor dan jaringan SCADA. RTU mengubah masukan-masukan sensor ke format protokol yang bersangkutan dan mengirim ke master SCADA. Selain itu RTU juga menerima perintah dalam format protokol dan memberikan sinyal listrik yang sesuai ke relai kontrol yang bersangkutan.

Berikut ini beberapa sistem komunikasi yang dipakai dalam sistem SCADA :

·       RS 232
·       Private Network (LAN/RS-485)
·       Internet
·       Wireless Communication systems
Ø  Wireless LAN
Ø  GSM Network
Ø  Radio modems

4.             MTU – SCADA Software

Master Terminal Unit umumnya ialah komputer yang memiliki SCADA software


Fitur – fitur yang umumnya ada pada suatu SCADA Software ialah :

·      Human Machine Interface

Tampilan yang memudahkan manusia (operator) untuk memahami atau mengendalikan sistem atau plant.

·      Graphic Displays

Tampilan grafis, bukan hanya angka, untuk mempermudah pengamatan.

·      Alarms

Alarm untuk memberi warning saat terjadi gangguan.

·      History Graph

Grafik yang menampilkan data pengolahan pada sistem SCADA.

·      RTU / PLC Interface

Bagian program yang menghubungkan PLC dengan SCADA software.

·      Database

Penyimpanan data ke dalam database. [Handy Wicaksono,2009]

SCADA bukanlah teknologi khusus tapi lebih merupakan aplikasi. Semua aplikasi yang mendapatkan data-data suatu sistem di lapangan dengan tujuan pengontrolan sistem merupakan sebuah aplikasi SCADA. 


Ada dua elemen dalam aplikasi SCADA yaitu :

1.Proses, sistem, mesin yang akan dipantau dan dikontrol bisa  berupa power plant, sistem pengairan, jaringan komputer, sistem lampu trafik lalu lintas atau apa saja.

2.Sebuah jaringan peralatan cerdas dengan antarmuka ke sistem melalui sensor dan luaran kontrol. Dengan jaringan ini, yang merupakan sistem SCADA membolehkan untuk melakukan pengawasan dan pengontrolan komponen-komponen tersebut.

Sebagai contoh, SCADA digunakan di seluruh dunia antara lain untuk :

·      Penghasil, transmisi dan distribusi listrik : Dalam hal ini SCADA digunakan untuk mendeteksi besarnya arus dan tegangan, pengawasan operasional circuit breaker dan untuk mematikan / menghidupkan the power grid;

·      Penampungan dan distribusi air : Dalam hal ini SCADA digunakan untuk memantau dan pengaturan laju aliran air, tinggi reservoir, tekanan pipa dan berbagai macam faktor lainnya;

· Bangunan, fasilitas dan lingkungan : Dalam hal ini SCADA digunakan untuk mengontrol HVAC, unit-unit pendingin, penerangan dan sistem keamanan.

·  Produksi : Aplikasi SCADA digunakan untuk mengatur inventori komponen-komponen, mengatur otomasi alat atau robot, memantau proses dan kontrol kualitas.

·  Transportasi KA listrik : Aplikasi SCADA dapat digunakan untuk pemantauan dan pengontrolan distribusi listrik, otomasi sinyal trafik KA, melacak dan menemukan lokasi KA, mengontrol palang KA dan lain sebagainya;

· Lampu lalu-lintas : Aplikasi SCADA dapat digunakan untuk memantau lampu lalu-lintas, mengontrol laju trafik, dan mendeteksi sinyal-sinyal yang salah.


        Untuk akuisisi data pada SCADA, data yang didapat berasal dari sensor-sensor yang terdapat di Miniatur alat. Pada sistem SCADA yang kompleks mungkin dibutuhkan pemantauan terhadap ratusan hingga ribuan sensor yang tersebar di seluruh area yang terdiri dari beberapa Miniatur alat. Beberapa sensor digunakan untuk pengukuran terhadap masukan (misalnya laju air ke reservoir) dan beberapa sensor digunakan untuk pengukuran luaran (misalnya tekanan).
       Beberapa sensor dapat melakukan pengukuran kejadian secara sederhana yang bisa dideteksi menggunakan saklar ON/OFF, masukan seperti ini disebut sebagai masukan diskrit atau masukan digital. Misalnya untuk mengetahui apakah sebuah alat sudah bekerja (ON) atau belum (OFF), konveyornya sudah jalan (ON) atau belum (OFF), mesinnya sudah mengaduk (ON) atau belum (OFF), dan lain sebagainya. Beberapa sensor yang lain bisa melakukan pengukuran secara kompleks, dimana angka atau nilai tertentu itu sangat penting, masukan seperti ini disebut masukan analog, bisa digunakan untuk mendeteksi perubahan secara kontinu pada tegangan, arus, densitas cairan, suhu, dan lain sebagainya


Water for Elephants 21 Kindle Wireless Reading Device, Wi-Fi, Graphite, 6" Display with New E Ink Pearl Technology The Lincoln Lawyer: A Novel Paper Airplane A World I Never Made Wasting LightWalking on Broken GlassHDMI Cable 2M (6 Feet) So Beautiful or So What (CD/DVD Deluxe) Apple iPod touch 32 GB (4th Generation) NEWEST MODEL 
Read More >>